The Angel of Death

Dursle – Jamal sangat gugup karena hari ini ada panggilan interview dari kantor yang ia lamar kemarin.

Pemuda bernama lengkap Jung Jamal itu  sudah lelah di cap pengangguran oleh ibu dan adiknya di rumah. Setelah selesai sesi interview Jamal keluar kantor dengan percaya diri, Jamal juga menelepon ibunya ia mengatakan bahwa sebentar lagi anak laki lakinya itu akan segera pensiun dari yang namanya pengangguran.

Namun harapannya pupus saat Jamal tidak sengaja melihat orang yang diinterview bersamanya tadi ternyata anak dari pemilik perusahaan tersebut.

Pantas saja saat wawancara tadi juri hanya menanyakan hal hal yang mudah kepadanya. Setelah beberapa saat berlalu Jamal mendapatkan sms bahwa Jamal belum cukup memenuhi persyaratan untuk berkerja di perusahaan tersebut.

Jamal ingin sekali membakar perusahaan tersebut kenapa juga harus susah susah memanggilnya untuk interview jika ujung ujungnya ia tidak diterima.

Jamal menyusuri sepanjang jalan jembatan dengan mengomel ngomel sendiri, dunia ini memang sangat tidak adil. Jamal menertawai dirinya sendiri ia berfikir betapa bodoh orang yang menyia nyiakan bakatnya,

Jamal memang seperti itu disaat sesedih apapun kondisinya ia tetap bisa percaya diri. Disaat Jamal sibuk dengan pikirannya, matanya tidak sengaja melihat remaja yang ingin bunuh diri. Jamal dengan cepat mengalihkan pandangan dan ingin segera pergi dari sana, ia memilih untuk pura pura tidak melihat.

Namun hatinya menyuruhnya untuk menolong remaja tersebut, dengan langkah berat Jamal berlari ke arah remaja tersebut. Jamal merangkul remaja tersebut ia berusa menahan sekuat tenaga agar remaja tersebut tidak jatuh ke dalam sungai.

Bersamaan dengan itu datanglah sesosok cahaya putih yang menyilaukan, tiba tiba mereka berdua merasakan seseorang mendorong jatuh ke pinggir jembatan.

Jamal meringis kesakitan, ia ingin mengumpati seseorang tersebut namun saat ia melihat sosok laki laki itu dengan jelas ia tertegun karena ia sangat  tampan dan nyaris sempurna. Laki laki tersebut menyuruh Jamal untuk pergi dari tempat ini dan tidak mencampuri urusan remaja tersebut.

Jamal tidak mau dia tidak tega melihat remaja tersebut putus asa. Remaja tersebut memanfaatkan situasi dia melompat dari jembatan, tangan Jamal ingin meraih badan remaja tersebut namun bukanya selamat Jamal ikut jatuh dari jembatan.

Jamal membuka matanya dengan perlahan, silau itu yang ia rasakan. Jamal menegok kanan kiri ia bertanya tanya mengapa Ia bisa ada dirumah sakit. Ia teringat pada kejadian tadi sore ia memeriksa seluruh tubuhnya untung saja ia masih selamat.

Namun saat ia berdiri ia merasa aneh, kenapa badanya masih ada di tempat tidur rumah sakit, sedangkan ia sudah berdiri. Apa mungkin ia ini arwah atau ia sudah mati, Jamal menepis pikiran aneh aneh dari kepalanya.

Jamal mencoba menyatukan diri dengan tubuhnya namun gagal. Jamal panik berputar kesana kemari.

Ternyata sedari tadi ada yang memperhatikanya dari kejauhan, seseorang itu mendekat kepada Jamal. Ia berkata dengan datar bahwa Jamal belum mati. Jamal menghela nafas lega. Jamal bertanya tanya siapa dirinya dan mengapa ia bisa muncul secara tiba tiba.

Laki laki tersebut mengenalkan dirinya, ia adalah Maheswara seorang malaikat maut dari tim penyelamatan bunuh diri. Jamal mengangguk paham sebelum ia benar benar mencerna omomgan dari Maheswara, Jamal membulatkan matanya tidak percaya.

Jamal tertawa garing dan mengira Maheswara sedang bencanda. Maheswara mengatakan dengan wajah serius jika ia tidak sedang bercanda. Jika benar Maheswara adalah malaikat maut lalu apa yang terjadi dengan dirinya, apakah ia masih bisa hidup kembali dan bagaimana caranya.

Jamal bertanya dengan panjang lebar. Maheswara menyuruh Jamal untuk mengikutinya agar pertanyaannya itu terjawab. Jamal mengikuti langkah Maheswara dengan was was.

Tibalah mereka di gedung yang cukup besar, para penjaga membukakan pintu dan menyuruh mereka untuk masuk. Jamal tertegun melihat sekeliling, banyak orang berlalu lalang layaknya seorang pekerja kantoran.

Maheswara sedikit menjelaskan bahwa mereka terbagi menjadi 3 tim yaitu tim malaikat maut pencabut nyawa, malaikat maut kelahiran dan malaikat maut penyelamat bunuh diri. Maheswara menghentikan langkahnya di depan ruangan yang indah ia menyuruh Jamal untuk duduk dan menunggu.

Datanglah wanita yang sudah cukup tua dari arah pintu membawa setangkai bunga mawar. Ia memberikan bunga itu kepada Jamal, wanita tersebut sudah mengetahui tujuan mereka, ia langsung memberikan 2 pilihan kepada Jamal yang pertama Jamal harus menjadi bagian dari malaikat maut, yang kedua tidak ia harus menunggu koma selama 5 tahun.

Jamal takut akan pilihnya, namun tiba tiba ia teringat kepada ibu dan adiknya di rumah, pasti mereka berdua sangat sedih. Pada ahirnya jamal memilih menjadi malaikat maut.

Matahari sudah mulai menampakkan dirinya, Jamal siap untuk menjalankan misinya hari ini. Jamal berada di tim penyelamat bunuh diri dengan Maheswara. Kasus yang ia tangani adalah menyelamatkan seorang kakek yang ingin bunuh diri, kakek tersebut hidup sebatang kara hidupnya sangat susah, ia bekerja sebagai tukang sampah.

Maheswara mengajak Jamal untuk bersiap siap pergi ke lokasi. Mereka telah sampai di depan rumah sederhana milik kakek Jordie. Dari kejauhan tampak Kakek Jordie yang sedang  mendorong gerobak sampah, Jamal yang melihatnya langsung membantunya.

Kakek mengatakan tidak usah repot-repot sebab ia sudah terbiasa. Tiba tiba datang seorang preman dengan tubuh besar mereka meminta pajak karena kakek Jordie memunguti sampah di wilayahnya.

Kakek memberikan uang 50 ribu kepada preman tersebut namun preman tersebut meminta lebih dengan mendorong gerobak, Jamal menjadi emosi padahal hidup kakek aja sudah susah mengapa ia dibutakan oleh uang.

Preman tersebut tidak terima dia memukul Jamal sampai tersungkur. Maheswara tidak tinggal diam ia menghajar perman tersebut habis habisan.  Kakek menyuruh Maheswara untuk berhenti sebelum luka preman tersebut semakin parah.

Kakek Jordie menyuruh mereka untuk masuk kedalam rumah.  Maheswara melihat sekeliling ruangan semua yang ada di dalam rumahnya sangat sederhana. Kakek Jordie bertanya siapa sebenarnya mereka itu.

Jamal menjawab dengan jujur bahwa mereka ini malaikat maut yang membuat Kakek Jordie terkejut. Maheswara menjelaskan niat meraka dengan perlahan agar tidak menimbulkan kesalah pahaman.

Kakek Jordie paham dengan yang dimaksud Maheswara memang dirinya itu sudah sangat tua dan sudah saatnya ia pergi dari Dunia ini.

Maheswara meminta izin kakek untuk pergi ke dapur siapa tahu ada bahan makanan yang biasa ia masak untuk makan malam. Hanya ada nasi sisa tadi pagi dan sayur sayuran, Maheswara berinisiatif membuat nasi goreng walaupun tidak banyak namun cukup untuk di makan bertiga.

Maheswara membawa nasi goreng buatannya ke meja makan, Maheswara memanggil Jamal dan Kakek yang sedang asik mengobrol. Kakek sangat senang karena terakhir ia makan bersama adalah saat ia masih kecil dulu bersama ibunya.

Mereka menikmati makan malam dengan nikmat Kakek tidak berhenti tersenyum Jamal dan Maheswara ikut bahagia melihat kakek Jordie.

Mereka bertiga duduk di teras rumah Kakek sambil menikmati bintang yang bertaburan di langit. Kakek Jordie menceritakan masalalunya duou ia adalah seorang tentara perang ia mengabdikan hidupnya untuk Indonesia.

Sebenarnya ibunya melarangnya untuk ikut berperang karena usianya yang sangat masih muda, namun Kakek Jordie terap mau mengabdikan dirinya kepada negaranya ini. Ibunya dengan berat hati melepasnya di medan perang Kakek Jordie berjanji akan pulang dengan selamat.

Perangpun selesai dengan tragis Kakek Jordie selamat walaupun masih ada luka luka di tubuhnya. Ia tidak sabar ingin oulang kerumah namun saat pulang ke rumah ibunya sudah tidak ada rumahnya sudah kosong.

Kakek Jordie pun menjadi sedih ia harus banting tulang sendiri ia juga mengalami trauma jika mendengar bunyi yang keras. Ia memilih untuk hidup sendiri daripada harus merepotkan oranglain dengan traumanya itu.

Maheswara melihat kearah Jamal ia tercengang karena Jamal menangis tersedu sedu. Ia memeluk Kakek Jordie mengatakan bahwa jasanya itu sangat besar.

Kenapa orang seberjasa ini harus melewati hidup sesulit ini. Maheswara mengajak Kakek Jordie ke suatu tempat, ia berada di gedung paling tinggi Kakek Jordie terheran heran dunia ini sudah sangat berubah, semua bangunan terlihat sangat megah dan indah. Maheswara mengatakan bahwa ini semua berkat jasa beliau.

Kakek Jordie terbaring lemah di tikar sebentar lagi ajal akan menjemputnya . Jamal sangat tidak tega melihat kakek Jordie yang kesakitan, Maheswara meminta kepada tim malaikat maut pencabut nyawa agar mencabut nyawa kakek Jordie dengan perlahan.

Malaikat tersebut menjawab bahwa tidak ada seseorangpun yang tidak kesakitan saat ajal menjeputnya. Namun kakek Jordie mendapatkan perlakuan yang istimewa saat menuju ke ahirat. Semua malaikat maut member hormat kepadanya Kakek merasa sangat bahagia.

Jamal menghela nafas lega karena misinya sudah selesai, sungguh pengalaman yang menakjubkan. Ia berharap suatu saat nanti ia akan menjadi malaikatmaut sungguhan.

Maheswara membawa Jamal kepada wanita tua yang dulu ia temui. Maheswara member salam perpisahan Jamal dengan muka sedih memeluk Maheswara. Wanita itu berkata saatnya telah teba. Jamal memejamkan matanya.

Jamal membuka matanya dengan perlahan ia melihat ibu dan adiknya yang sedang bahagia karena ia telah sadarkan diri. Ibunya memeluknya dengan sangat erat, adinya mengatakan mengapa dirinya membuat semua orang kawatir dengan menangis.

Mereka berpelukan dengan sanagat erat. Maheswara mengintip dari balik pintu dengan tersenyum bahagia.